Wednesday, April 15, 2009

7 Hal yang Diinginkan Pria Sebelum Menikah

Penghasilan tetap.
Hampir semua pria beranggapan penghasilan adalah syarat utama untuk bisa membentuk sebuah keluarga. Sebenarnya, yang penting bagi pria bukan berapa banyak jumlah penghasilan, tetapi bagaimana memiliki penghasilan secara rutin setiap bulannya. Itulah mengapa, para pria enggan menuju ke jenjang pernikahan bila mereka belum yakin dengan pekerjaannya. Sangat riskan membentuk keluarga bila dia masih sibuk pindah dari satu kantor ke kantor lainnya, karena belum menemukan tempat yang tepat.

Menuntaskan pendidikan.
Mumpung masih muda, buat apa buru-buru menikah? Bagi pria yang terpenting adalah menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk meraih kesuksesan. Salah satunya dengan melanjutkan jenjang pendidikan setinggi-tingginya. Bagaimana pun juga, tingkat pendidikan seseorang punya pengaruh cukup besar terhadap perkembangan karirnya. Jadi saat menikah nanti pikiran hanya fokus kepada keluarga dan pekerjaan.

Investasi.
Salah satu yang diinginkan pria sebelum menikah adalah memiliki investasi, apa pun bentuknya. Entah itu berupa tabungan, saham, atau bahkan tanah. Menurut dia, investasi bisa menjadi penyelamat keuangan di masa depan. Semakin besar jumlah investasi akan semakin baik. Apalagi nantinya investasi ini bisa digunakan bila ada kejadian tak terduga, seperti untuk biaya rumah sakit, renovasi rumah, dan sebagainya. Tidak mungkin biaya berobat baru dicari setelah ada yang sakit, bukan?

Jabatan.
Bagi para pria, jabatan adalah sesuatu yang dianggap prestige. Semakin tinggi jabatannya, semakin tinggi pula gengsinya. Tak heran bila banyak pria yang lebih pilih mengejar karir terlebih dulu ketimbang menikah. Pasalnya, ketika menikah, tanggungjawab tak hanya pada diri sendiri, tapi juga keluarga. Sebagai kepala keluarga, dia perlu membagi waktu dan perhatian antara pekerjaan dan keluarga. Karena itu, banyak pria yang baru memikirkan untuk berkeluarga selepas usia 30 tahun, karena di usia ini biasanya jabatan setingkat manajer sudah di tangan.

Home sweet home.
Sebagian pria juga enggan menikah sebelum memiliki rumah sendiri. Rumah yang sederhana pun oke, yang penting merupakan hasil kerja kerasnya. Daripada harus menumpang tinggal bersama orangtua atau tinggal di pondok mertua indah, lebih baik ia menunda niat untuk menikah. Pria hanya ingin menghindari kemungkinan konflik yang bisa saja terjadi antara ia dan pasangannya dengan orangtua. Lagipula, memiliki rumah sendiri bisa menjadi kebanggaan saat pasangan melamar Anda, karena ia telah menyediakan tempat yang layak untuk hidup Anda.

Mobil.
Pria mana yang tak ingin punya mobil? Jika boleh memilih, mungkin ia lebih baik memuaskan hasrat membeli mobil dulu sebelum menikah. Karena, biaya untuk berkeluarga tidak sedikit. Jadi, lebih baik memenuhi kebutuhan pribadi sebelum menikah. Toh, nantinya mobil akan menjadi kebutuhan keluarga juga.

Menikmati kebebasan.
Bebas melakukan apa pun yang ia mau, bebas berkumpul dengan teman-teman, bebas pergi kemana pun ia mau. Pria takut, saat menikah berarti kebebasan yang ia miliki akan hilang. Hidupnya tak lagi untuk bersenang-senang, tetapi untuk keluarga. Inilah yang membuatnya enggan cepat-cepat menuju ke jenjang pernikahan.


Tuesday, April 7, 2009

Standart bulanan setelah MENIKAH

Seorang temen pernah bertanya "eh, kalo gw nikah tapi dengan gaji gw yang cuma Rp####,-- bisa ga ya?


hmmm.....


Maka dari pertanyaan itu dibuat survey asal, dan berikut adalah daftar pengeluaran standar bulanan setelah merit. Sekedar berbagi aja, buat temen-temen yang mungkin juga mengalami 'Matery after merit phobia syndhrome'


Daftar anggaran

Bulanan
(asumsi :disusun berdasarkan skala proritas,disusun dengan sangat-sangat relatif, dan berdasarkan basic needs standar menengah ke bawah)

1.Makan
Dengan asumsi sekali makan adalah 7.500 Maka makan 3x sehari, kali 2 orang (karena lagu sepiring berdua cuma berlaku pada saat pacaran ajah), kali 30 hari adalah Rp 1.350.000

Tips
Rajin-rajin ke kondangan atau sunatan, dan bawa pulang nasi kotaknya. Pasti lebih ngirit


2. Kontrakan
Dengan asumsi masih ngontrak di rumah petak, yang punya udah botak, tapi masih galak, dan punya anjing belum jinak, maka dana untuk kontrakan sekitar 650.000/bulan

Tips
Tinggallah di Pondok Mertua Indah, niscaya 2 dana diatas gak akan pernah ada, dan di pondok mertua indah, anda akan bebas makan apa aja, termasuk 'makan ati' (^__^)


3. Listrik dan Air
Dengan asumsi daya listrik 900 watt dan pake jetpam maka anggaran untuk listrik adalah 150.000/bulan


Tips
Jangan pake AC, cukup AC (angin cendela), Jangan suka main Plestesyen, cukup main monopoli,sudamanda atau gaple ama istri terasa lebih romantis


4. Transportasi
Dengan asumsi naik motor ke kantor, dengan motor yang paling Irit rit rit, maka untuk ongkos bensin dan servis adalah 200.000

Tips
Gunakanlah Bensin campur! (maksudnyah campur dorong, pasti lebih irit). Atau ikutlah "Nebeng Fans Club", dengan alasan mempererat silaturahmi dengan yang ditebengi maka perjalanan berangkat dan pulang kantor akan terasa lebih menyenangkan


5.Komunikasi
Dengan asumsi pake cdma yang 100/menit maka untuk sebulan, ongkos komunikasi berdua adalah 100.000

Tips
Pakelah 'FREN' yang lebih murah (maksudnya kalo mau nelpon atau sms tinggal bilang "Freeen...minjam HP nya dong freen...")


6. Keperluan sehari2
Seperti sabun,odol,syampu, dll dsb, dengan asumsi tidak pake fesyel,krimbat, manikyur, pedikyur, kukyur2, maka alokasi dana untuk ini sebesar 100.000

Tips:
Mandi kalo perlu saja Kalo dulu 2 kali sehari,jadi 2 hari sekali. Untuk ngirit odol kembalilah memakai tumbukan batu bata


7. Kesehatan
Seperti minyak kayu putih,vitamin, obat pusing (ini penting buat Pengantin baru ..wekekekek! ), maka alokasi cadangan untuk kesehatan sebesar 100.000

Tips
Jaga kesehatan jangan begadang...kalo tiada artinya...begadang boleh saja... asalkan sambil ronda......halah! !)


8. Entertaiment
Nah ini kalo ada uang lebih aja, bisalaah sekali2 nomat,liat Live music, lari pagi di monas, atau makan martabak sekali2

Jadii...
Dari asumsi basic needs diatas maka pengeluaran untuk tiap

bulan adalah sebesar : 2.650.000/bulan
(busyeeett dah...masih gede juga ya)


Mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan temen2 ketika pengen nikah, untuk kemudian dibandingkan dengan pemasukan yang ada. Kalopun masih'besar pasak dari pada tiang' Anda bisa memperkecil pasak, atau memperbesar tiang.. ataauu...ga usak pake pasak, tapi dipaku aja!

Tapi ada 1 hal yang ga bisa dijelaskan dengan perhitungan ketika Anda memutuskan untuk menikah

(serius mode on*)

Yaitu, berkah menikah


Selalu, Tuhan akan mencukupi kebutuhan umatnya yang mau berusaha dan berdoa, selalu bersukur dan percaya bahwa Tuhanlah raja dari segala raja akunting!

so, stop accounting, just do it! :)